Tulisan ini tertunda sekian lama..yaaa sangat lamaaa....hanpir 7 tahun yang lalu , saye nak nulis kisah ini, supaya ada dokumen ceritanya, tetapi mangkrak begitu lama. heheheheh.....
Ternyaa banyak yang hal bisa kita lakukan disaat Work From Home (WFH) karena adanya COVID-19 yang melanda seluruh dunia. Cerita lain dalam kondisi WFH ini salah satu bukti, bahwa waktu yang digunakan dengan baik akan mendapatkan sesuatu. Walaupun bahan bahan itu sudah tertimpa timpa dengan pekerjaan yang lain. baik kalo gitu kita kembali ke rencana meneruskan kembali kisah yang pernah saye alami beberapa tahun yang lalu, sebut saje 9 tahun yanglalu. Beberapa bulan menjelang kepergianya (almarhumah ibunda Hj. HUZAIMAH binti H.THALIB YUSUF) hampir setiap hari saye punya tugas yang dibantu oleh seorang perawat manula untuk merawat ibuku. ibuku sakit terbaring terus kami merawatnya di rumah seperti memberi obat, memandikan, mengontrol makanya, memeriksa tensinya dan apapun kondisi kebutuhan ibuku secara keseluruhan.
Saat itu beliau sedang sakit dan sangat uzur , makan minum sudah ditempat tidur, terbaring dengan lemahnya menjalani kesehariannya, buang air kecil dan besar sudah dibantu ditempat tidur. Untuk merawatnya saye gunakan apa yang sayemiliki ditambah dengan ilmu yang pernah terima beberapa puluh tahun yang lalu yaitu sebagai bagian dari siswa SPKU Tanjung Pinang – Kepulauan Riau yang dapat diselesai degan baik pada tahun 1979 ( kelas terakhir). Pengalaman itu lah saye gunakan untuk merawat ibunda tersayang dengan penuh kasih sayang. Disi lain almahumah emakkami memang sudah tidak mau lagi dirawat di rumah sakit (terhitung tahun 1991 sampai awal 2011 sudah sering dirawat di RS yang ada di Pekanbaru). Berdasarkan pengalaman nya dirawat di RS agak terganggu atau tidak bisa seleluasa di rumah ( maaf itulah pemahaman beliau). Katanya bila ada saudare manere yang mau menjenguk tidak bisa semenamena, kalau nak bace doa pun tak boleh bising bising dan beberape hal lainye. Kami anak nya selalu memberikan pengertian ara almarhumah ibunda dapat mengikuti ketentuan yang berlaku di RS yang sudah punya ProtapUntuk sekali ini hal itu setelah berembuk dengan abang, kakak- kakak dan adek adek akhirnya kami pun penuhi keinginan emak kami tersebut. Karna apapun penolakan dari disi sipenderita akan mempengaruhi Pskologisnya. Untuk itu kamipun bersepakat atas keinginan emak kami.
Sesekali pada saat tertentu emak selalu ingat dengan makanan kesukaan bapak kami yaitu dadar gulung (warne hijau isinye inti kelape gula merah).. mmmmmhhhhh itu tak dapat telupe, sesekali almarhumah minta dibuatkan atau dibelikan lapis tepung beras yang berwarna warni. Waktu berjalan terus, kondisi kesehatan emak kami semakin menurun dan yang saye selalu dengar lapas yang keluar dari mulutnya adalah ammayasifuun. Kata kata ini sampai hari ini terngiang di telinga saye. Pada saat hampir tiba dan saye tidak pernah tau akan hal itu, Emak mengingatkan saye, nanti siang makan obat ye Gaaaa, dan saye jawab iyee mak nanti mega pulang cepat ngasi mak makan dan ngontrol kondis kesehatan emak, dan keperluan lainya. Emak kami tau kalau pagi hari saye pergi ke kantor dan akan pulang sebelum waktu zhuhur. waktu terus berjaln begitu.
Hari itu setelah beberapa waktu selesai kami memberi obat, mengontrol selang cateternya/urinenya kemudian membersihkan alas tidurnya, memeringkan posisi tidurnya dan segala sesuatu keperluanya, lebih kurang pukul 14.55 sayepun meninggalkan sejenak kamar tidur ibuku. Selang beberapa menit kemudian yaitu lebih kurang pukul 15.10 perawat ibuku memanggil ku dengan penuh kecemasan sambil berkata '' Bu, lihat nenek bu " kesini lah bu lihat nenek kok diam aja aku ajak bicara, dan akupun tersentak dan tak berlama lama berpikir panjang, saye pun menuju ke kamar Emak saye, untuk melihat keadaannya saat itu juga, atas berita dari perewat khusus untuk ibuku
Dengan penuh keyakinan tanggal 31 bulan Mei tahun 2011 pukul 15.10 adalah waktu yang tepat yang Allah SWT pilihkan untuk bundaku tercinta menghadap Sang Khaliq sebagai pencipta Langit dan Bumi. Aku raba keseluruh daerah denyut nadi ibuku, denyut nadi itu sudah tak terasa lagi dan dengan penuh ketabahan aku tahu ibuku sudah menghadap Illahi Rabbi. aku terus berdo'a
Innalillahi wa innailahi roji'un,
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar,
Asyhadu a'la illa hak illaullah wa assyhadu ana Muhammada Rasulullah
dengan segala ketegaran aku menghadap kondisi tersebut, sambil kucium pipi dan keningnya yang masih panas seraya berbisik
" Mak , emak pergi dengan tenang ya maaaak ''
'' Mak , emak pergi dalam keadaan bersih ya mak ''
" Mak , hanya ini yang dapat mega lakukan mak" maafkan mega mak, …. Yaaaa ibuku sudah berpulang ke Rahmatullah disaat dan waktu yang memang sudah di tetapkan oleh sang penguasa langit dan bumi.
Saat itu juga saye minta tolong kepada yang merawat emak saye untuk mengabarkan ke tetangga, dan saye pun menangabarkan kepada abang, kakak-kakak dan adek2, bahwa emak kami sudah dipanggil illahirabbi sebagai pemilik umat yang hakiki. kata tat terakhir yang diucapkan oleh al-marhumah emak kami adalah, Amma yashifuuun, itu terus ber ulang ulang.
Semoga Allah SWT menempatkan emak kami ke Syurga Jannatuinaim
diberi kelapangan kuburnya, menerima amal ibadahnya, megampunkan dosanya. do'a yang terbaik utuk orang yang tak kan pernah tergantikan.
Tanganmu lembut membelai kami
Langkahmu pasti membimbing dan mendorong kami
Kata kata mu selalu aku ingat “ kalau kite tak mau diganggu Jangan ganggu orang”