Setiap selesai mengikuti pelatihan selalu terngiang- ngiang suara, gaya, penampilan dan materi sang narasumber (Widyaiswara atau Fasilitator lainnya), keingintahuanku semakin kuat ingin seperti mereka, tapi selalu terhenti dan tertahan sampai disitu saja. Tahun 1996 aku mencari tahu bagaimana bisa memasuki gerbang itu, namun nihil sehingga hari terus berjalan waktu berlalu.
Sampai satu saat kucekalkan keinginan ku untuk memulai itu. Tahun 2002 hal tersebut belum kesampaian, tahun 2007 mulai ada gambaran kearah itu, tapi masih ada kendala yang cukup berarti. Sehingga tahun 2010 aku pastikan untuk menggapai keinginan tersebut, ternyata jalan panjang itu membuatku semakin percaya bahwa Allah SWT telah menetapkan waktu yang baik untukku memulai menjadi Widyaiswara.
Sosok seorang perempuan paruh baya membuat aku selalu terinspirasi ingin melakoni aktifitasku sebagai seorang yang bisa berbagi. Beliau tak lain adalah Ibu Prof.Azwarni Adam, ( isteri dari Bapak Ibrahim Arsyad ). Diam- diam aku mengagumi beliau, terimakasih ibu semoga saat ini ibu dalam keadaan sehat wal'afiat dan dalam lindungan Illahi rabbi.
Sampai satu saat kucekalkan keinginan ku untuk memulai itu. Tahun 2002 hal tersebut belum kesampaian, tahun 2007 mulai ada gambaran kearah itu, tapi masih ada kendala yang cukup berarti. Sehingga tahun 2010 aku pastikan untuk menggapai keinginan tersebut, ternyata jalan panjang itu membuatku semakin percaya bahwa Allah SWT telah menetapkan waktu yang baik untukku memulai menjadi Widyaiswara.
Sosok seorang perempuan paruh baya membuat aku selalu terinspirasi ingin melakoni aktifitasku sebagai seorang yang bisa berbagi. Beliau tak lain adalah Ibu Prof.Azwarni Adam, ( isteri dari Bapak Ibrahim Arsyad ). Diam- diam aku mengagumi beliau, terimakasih ibu semoga saat ini ibu dalam keadaan sehat wal'afiat dan dalam lindungan Illahi rabbi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar