Minggu, 25 Oktober 2020

Al Fateha untuk Emak

 


Tulisan ini tertunda sekian lama..yaaa sangat lamaaa....hanpir 7 tahun yang lalu , saye nak nulis kisah ini, supaya ada dokumen ceritanya, tetapi mangkrak begitu lama. heheheheh.....

Ternyaa banyak yang hal bisa kita lakukan disaat Work From Home (WFH) karena adanya COVID-19 yang melanda seluruh dunia. Cerita lain dalam kondisi WFH ini salah satu bukti, bahwa waktu yang digunakan dengan baik akan mendapatkan sesuatu. Walaupun bahan bahan itu sudah tertimpa timpa dengan pekerjaan yang lain. baik kalo gitu kita kembali ke rencana meneruskan kembali kisah yang pernah saye alami beberapa tahun yang lalu, sebut saje 9 tahun yanglalu. Beberapa bulan menjelang kepergianya (almarhumah ibunda Hj. HUZAIMAH binti H.THALIB YUSUF) hampir setiap hari saye punya tugas yang dibantu oleh seorang perawat manula untuk merawat ibuku. ibuku sakit terbaring terus kami merawatnya di rumah  seperti memberi obat, memandikan, mengontrol makanya, memeriksa tensinya dan apapun kondisi kebutuhan ibuku secara keseluruhan.


 Saat itu beliau sedang sakit dan sangat uzur , makan minum sudah ditempat tidur, terbaring dengan lemahnya menjalani kesehariannya, buang air kecil dan besar sudah dibantu ditempat tidur. Untuk merawatnya saye gunakan apa yang sayemiliki ditambah dengan ilmu yang pernah terima beberapa puluh tahun yang lalu yaitu sebagai bagian dari siswa SPKU Tanjung Pinang – Kepulauan Riau yang dapat diselesai degan baik pada tahun 1979 ( kelas terakhir). Pengalaman itu lah saye gunakan untuk merawat ibunda tersayang dengan penuh kasih sayang. Disi lain almahumah emakkami memang sudah tidak mau lagi dirawat di rumah sakit (terhitung tahun 1991 sampai awal 2011 sudah sering dirawat di RS yang ada di Pekanbaru). Berdasarkan pengalaman nya dirawat di RS agak terganggu atau tidak bisa seleluasa di rumah ( maaf itulah pemahaman beliau). Katanya bila ada saudare manere yang mau menjenguk tidak bisa semenamena, kalau nak bace doa pun tak boleh bising bising dan beberape hal lainye. Kami anak nya selalu memberikan pengertian ara almarhumah ibunda dapat mengikuti ketentuan yang berlaku di RS yang sudah punya Protap

Untuk sekali ini hal itu setelah berembuk dengan abang, kakak- kakak dan adek adek akhirnya kami pun penuhi keinginan emak kami tersebut. Karna apapun penolakan dari disi sipenderita akan mempengaruhi Pskologisnya. Untuk itu kamipun bersepakat atas keinginan emak kami. 

Sesekali pada saat tertentu emak selalu ingat dengan makanan kesukaan bapak kami yaitu dadar gulung (warne hijau isinye inti kelape gula merah).. mmmmmhhhhh itu tak dapat telupe, sesekali almarhumah minta dibuatkan atau dibelikan lapis tepung beras yang berwarna warni. Waktu berjalan terus, kondisi kesehatan emak kami semakin menurun dan yang saye selalu dengar lapas yang keluar dari mulutnya adalah ammayasifuun. Kata kata ini sampai hari ini terngiang di telinga saye. Pada saat hampir tiba dan saye tidak pernah tau akan hal itu, Emak mengingatkan saye, nanti siang makan obat ye Gaaaa, dan saye jawab iyee mak nanti mega pulang cepat ngasi mak makan dan ngontrol kondis kesehatan emak, dan keperluan lainya. Emak kami tau kalau pagi hari saye pergi ke kantor dan akan pulang sebelum waktu zhuhur.  waktu terus berjaln begitu.


 Hari itu setelah beberapa waktu selesai kami memberi obat, mengontrol selang cateternya/urinenya kemudian membersihkan alas tidurnya, memeringkan posisi tidurnya dan segala sesuatu keperluanya, lebih kurang pukul 14.55 sayepun meninggalkan sejenak kamar tidur ibuku. Selang beberapa menit kemudian yaitu lebih kurang pukul 15.10 perawat ibuku memanggil ku dengan penuh kecemasan sambil berkata '' Bu, lihat nenek bu " kesini lah bu lihat nenek kok diam aja aku ajak bicara, dan akupun tersentak dan tak berlama lama berpikir panjang, saye pun menuju ke kamar Emak saye, untuk melihat keadaannya saat itu juga, atas berita dari perewat khusus untuk ibuku 


Dengan penuh keyakinan tanggal 31 bulan Mei tahun 2011 pukul 15.10 adalah waktu yang tepat yang Allah SWT pilihkan untuk bundaku tercinta menghadap Sang Khaliq sebagai pencipta Langit dan Bumi. Aku raba keseluruh daerah denyut nadi ibuku, denyut nadi itu sudah tak terasa lagi dan dengan penuh ketabahan aku tahu ibuku sudah menghadap Illahi Rabbi. aku terus berdo'a 


Innalillahi wa innailahi roji'un,

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar,

Asyhadu a'la illa hak illaullah wa assyhadu ana Muhammada Rasulullah

dengan segala ketegaran aku menghadap kondisi tersebut, sambil kucium pipi dan keningnya yang masih panas seraya berbisik

" Mak , emak pergi dengan tenang ya maaaak ''

'' Mak , emak pergi dalam keadaan bersih ya mak ''

" Mak , hanya ini yang dapat mega lakukan mak" maafkan mega mak, …. Yaaaa ibuku sudah berpulang ke Rahmatullah disaat dan waktu yang memang sudah di tetapkan oleh sang penguasa langit dan bumi.


Saat itu juga saye minta tolong kepada yang merawat emak saye untuk mengabarkan ke tetangga, dan saye pun menangabarkan kepada abang, kakak-kakak dan adek2, bahwa emak kami sudah dipanggil illahirabbi sebagai pemilik umat yang hakiki. kata tat terakhir yang diucapkan oleh al-marhumah emak kami adalah, Amma yashifuuun, itu terus ber ulang ulang.


Semoga Allah SWT menempatkan emak kami ke Syurga Jannatuinaim

diberi kelapangan kuburnya, menerima amal ibadahnya, megampunkan dosanya. do'a yang terbaik utuk orang yang tak kan pernah tergantikan. 


Tanganmu lembut membelai kami

Langkahmu pasti membimbing dan mendorong kami

Kata kata mu selalu aku ingat “ kalau kite tak mau diganggu Jangan ganggu orang”



Sabtu, 24 Oktober 2020

Permak or Renovasi or Pemanfaatan Ulang or apalah nama lainya

 

BismillahiRahmaniRahim, 

Permak, Ubah Suai, Tambal sulam, Renovasi, merombak, memfungsikan kembali atau apalah nama lainnya.

Permak, reparasi, ubahsuai, memperbaiki, renovasi, tambal sulam, merombak atau apalah namanya.. ini judul tanggal 24 Oktober 2020. Asyiiik juga, awalnya seperti biasa setelah usai shalat subuh, aktivitas mulai bergerak di depan komputer ngutak ngatik dan atau orat oret untuk melanjutkan tugas tang belum selesai atau memulai tugas baru. Biasanya setelah itu melanjutkan aktivitas di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi skala kecil untuk buah hati dan pendamping setia ku di rumah. Selang beberapa waktu lansung bergerak kehalaman belakang sambil mengerak geraknan anggota badan sedikit. Memperhatikan beberapa pekerjaan dari tenaga bantu yang belum selesai kemaren sore, seperti kerja  merehap dapur yang memang belum siap, karna kerja nya bertahap. Disalah satu sudut halaman belakang masih terletak modul untuk Hidryoponik yang baru mau di rapihan oleh rekankerja.  


Sambil menunggu adek yang membantu dan rekan kerja memulai pekerjaannya masing masing, saya pun bermain bulu tangkis bersama putri kecilku Intan Humairoh Ahemsa ala rumahan seadanya,. Iyaaa seadanya sesuai kemapuan dan ruang gerak di halaman belakang yang memungkinkan untuk kami bercengkrama melalui permain yang satu ini.  Saya bermain dengan Intan kecilku ini yang kini sudah tumbiuh mulai remaja Kelas VII di salah satu Sekolah menengah pertama yang berada di kota Pekanbaru-Riau. Kami bercengkrama, berteriak kecil, saling mentertawakan cara bermain yang sudah tidak pernah dimainkan lebih 10 tahun permainan itu adalah “bulu tangkis/ badminton”.   Kembali ke dialog kita tentang bekerja mempernbaiki, biasa mulai dengan pekerjaan rutin namun sudah punya konsep untuk mengerjakan apa saja hari ini. Sebut saja adik kami yang berdomili agak jauh dari kami yang bernama Ida dan suaminya bernama Ibas  sudah datang lebih awal, karena memang sudah di infokan untuk membantu beberapa pekerjaan.  

 Kemudian mereka memulai pekerjaan setetah mendapatkan penjelasan dari saya, bahwa hari ini kita akan melakukan beberapa kegiatan antara lain membersihkan tumpukan barang yang masih belum tertata. Kebiasan mengerjakan pekerjaan rapi-rapi itu adalah kepiawaian mereka. Selang beberapa menit datang tukang yang akan merenovasi dapur kecil, sambil melihat apa yang dikerjakannya kita pun bersepakat bahwa untuk daerah-daerah tertentu di renovasi sesuai dengan ukuran yang ada artinya kita tidak memaksakan ukuran yang menyulitkan untuk bekerja, namun menyesuaikan saja atau ruang yang memungkinkan untuk di ubah sesuai. 

Nah disini sudah mulai terlintas dibenakku bahwa barang yang sudah jadi dirombak menjadi lebih berfungsi dan sesuai kehendak yang akan menggunakan ruang tersebut. Semisalnya mempelebar tempat mencuci piring, meninggikan sedikit tempat kompor, memepermudah tempat jangkauan jemuran, merendahkan sedikit tempat mencuci baju dan beberapa hal lainya. Perbincangan dan diskusi terjadi antara aku dan tenaga bentu merenovasiatau merehap dapur, sebut saja namanya Bayu. Pekerjaan merehab ini lebih memakan waktu kak, katanya, karna harus di bongkar dulu kemudian diukur , kemudian disesuaikan.  Iya ya jawabku, karna barang sudah jadi, yaaa pelan pelan ajalah kataku menimpal jawabannya. 

Menurut bayu sebenarnya kalau merenovasi, merehap, merubah suai atau apalah istilah lainya yang penting tidak senudah membuat baru.   Katanya, jika kita membuat bangunan baru, dari awal sudah ada perencanaan yang didiskusikan sebelum melaksankan. Tapi terkadang tidak semua reahab atau permak atau tambal sulam itu berat semua… ada juga yang mudah , tergantung daerah mana dan funngsi nya apa yang ingin dicapai. 

Beralih pada upaya merapikan modul Hydroponik yang sudah mangkrak hampir 2 tahun. Sekarang maudiaktifkan lagi, kelengkapan sudah berkurang jumlah dan fungsinya ( hilang, patah, rusak, berkarat, rapuh dll). Rekan kerja yang membantu memfunfungsikan kembali Modul Hidroponik yang mangkrak itu mulai memperhatikan , meng ancang ancang dimana posisi yang lebih tepat. Memlih posisi yang tepat agar mendapatkan sinar matahri yang cukup seseuai ketentuan. Selanjutnya membersihkan paralon sebagai wadah tempat bibit tanaman sayuran yang akan tanam. Bidik punya bidik sambil memperbaiki atap modul itu, rekan kerja tersebut sebut saja namanya Emi  mulai mengganjal beberapa dudut untuk mendapatkan keseimbangan dan kerataan air. Mencari kerataan posisi modul saja memerlukan ke seriusan agar jangan terjadi ketimpangan dan kemiringan , agar air yang dialirkan sesuai , artinya tidak terlalu kencang dan tidak terlalu lambat. Memang pertu lketelitian dan ketenagna, tidak bisa gegabah, keketasn tempat kerangka modul berpijak pun harus benar benar keras sebagai lantai kaki modul itu.


Untuk mengeset sampai betul betul terletak dengan kokoh  2 buah modul ukuran 1,5 -2 meter tesebut, menghabis kan waktu cukup lama dari pkl 08.30 sampi pkl 17.00  WIB, dipotong waktu dengan Isoma. Alhamdulillah sdr. Emi tetap semangat dan teliti serta tekun memperbaiki modul tersebut. Walaupun keringat mengucur dibadan nya demi memanfaatkan barang yang ada agar tidak mubasir. Dia berusaha menggunakan barang yang ada dulu, mensirtir barang barang yang mungkuin di manfaatkan. Sehingga tersirat betapa sulitnya mengerjakan barang yang sudah jadi ketimbang mebuat baru. 

Dari pekerjaan dua hal yang berbeda bentuk kerjanya dan fungsinya serta output pekerjaan yang berbeda ini, dapat dipetik dan tersirat bahwa merenovasi, merombak, mengubah posisisi melelui cara memperbaiki barang yang sudah jadi itu tidak semudah membuatbaru. Intinya merenovasi barang yang sudah ada, memeprmak agar sesuai peruntukan atau apalah namanya, memerliukan energi yang bukan asal asal, agar hasilnya optimal dan bukan kaleng kaleng.  

Seperti kata almarhum emakku semasa beliau hidup,”membuat baju baru itu lebih baik, dibanding mengubahnya.yang sudah siap” 


Tiada Hari Tanpa Belajar”

“Salam Cerdas Untuk Kita Semua”


Sabtu, 25 April 2020

Upaya Penanganan COVID-19 untuk Pribadi dan Lingkungan

Bissmillahi Rahmani Rahim,

Suasana Bathin dan Fisik kita semua.....  diharapkan dalam keadaan sehat wa'afiat.
Saat ini disudut manapun manusia dimuka bumi ini dalam cekaman Virus Corona,
Semoga kita bisa menyikapinya dengan CERDAS dan tenang, untuk itu ikuti Protokol Covid-19 dan
Selalulah berserahdiri kepada Sang Perkasa (Al Qahhar ).... ya kepada Illahi Rabbi.

Mungkin kita bukan orang yang berada di garda terdepan dalam menangani masalah ini... tapi kita mempunyai peran yang sangat penting untuk membantu rekan kerja kita yang berada di garda terdepan tersebut.
Allah Subhanahu wa ta'ala sudah menentukan jalan hidup kita, kapan saatnya awal dan bila saatnya berakhir.
Berserah diri itu penting ... tapi berusaha itu jauh lebih penting, iyaaaa antara lain... melakukan usaha pencegahan sangat di utamakan.


Maaf saya bersama keluarga juga tidak tau kedepan bagaimana janji Allah SWT.

Mengupayakan bagaimana keseharian dengan pola hidup sehat, meningkatkan immunitas tubuh dengan bahan dan makanan yang alami dan sesekali dengan asupan yang sudah diramu secara pabrikan.
Meminimalisir kontak dengan orang lain hal yang harus kita jalani, walupun awalnya agak sulit
Mari tetap berzikir mengingat Sang Khaliq karna DIA lah yang Maha Pencipta, berusaha terus Mengalirkan pikiran positif, menghindari pemberitaan yang negatif,
Memberi kasih sayang yang tulus kepada anggota keluarga, berusaha mengasah potensi diri untuk suatu  ketenangan jiwa, peduli rasa terhadap lingkungan sekitar kita.

Jangan cari salah siapa
Jangan bikin kacau dan mengambil keuntungan
Jangan lupa jaga Hati dan Pikiran
Jangan abaikan Himbauan Pemerintah
Jangan Murka kepda Sang Mengetahui ( al- Amiin)

Yakinkan diri bahwa semua yang terjadi saat ini pasti akan ada Hikmahnya di kemudian hari.
Yakinlah ini hanya ujian dari Allah SWT yang ukuran ibarat sebutir debu.
Yakinlah bahwa masih banyak ujian yang lebih besar didepan sana.
Yakinkan diri bahwa hidup hanya satu kali, bersiaplah untuk selalu berbuat yang terbaik. dan benar

"Salam Cerdas untuk kita semuaaa dari Intan Berbagi "